Perusahaan perlu melakukan serangkaian evaluasi dan pengecekan rutin pada beberapa aspek yang dimilikinya agar perusahaan dapat terus berkembang ke arah yang lebih baik. Evaluasi dan pengecekan ini umumnya dilakukan melalui proses audit yang dilaksanakan oleh auditor. Proses audit tidak hanya dilakukan pada aspek finansial saja, namun juga dilakukan pada aspek IT, utamanya bagian cyber security. Proses audit untuk cyber security perusahaan disebut dengan istilah security audit. Apa yang dimaksud security audit?
Security audit atau audit keamanan ini adalah proses asesmen atau pengukuran terhadap sistem informasi perusahaan yang dilakukan secara komprehensif berdasarkan kriteria atau regulasi tertentu yang telah ditetapkan. Kriteria atau regulasi ini dapat berupa audit checklist dari best practices, standar yang dibangun secara eksternal, atau regulasi federal. Asesmen pada security audit yang komprehensif, secara umum meliputi komponen fisik sistem, seperti laptop, PC, monitor, server, dan sebagainya. Selain itu, proses audit ini juga meliputi asesmen pada aplikasi dan software, jaringan perusahaan, serta strategi keamanan sistem perusahaan secara menyeluruh.
Perusahaan perlu membangun rencana security audit yang dapat dilakukan secara rutin dan berulang, namun tetap harus update mengikuti perkembangan organisasi. Dalam proses security audit, perusahaan juga perlu melibatkan seluruh stakeholder agar dapat diperoleh hasil yang optimal.
Proses audit ini merupakan hal yang penting untuk dilakukan oleh perusahaan karena beberapa alasan, antara lain sebagai berikut:
Security audit dibutuhkan ketika perusahaan merasa terdapat permasalahan atau gap antara sistem keamanan yang berjalan di kenyataan dengan kebijakan dan aturan yang seharusnya ditaati oleh sistem. Selain itu, proses audit ini juga perlu dilakukan secara rutin agar perusahaan dapat keep up dengan kondisi sistem informasi perusahaan secara menyeluruh.
Umumnya, perusahaan melaksanakan audit keamanan setidaknya 1-2 kali dalam setahun. Namun, ada juga perusahaan yang melakukan audit keamanan setiap pergantian kuartal. Jadwal audit keamanan ini dapat ditentukan sesuai dengan kebutuhan masing-masing perusahaan. Dengan melakukan audit keamanan secara rutin, perusahaan juga bisa senantiasa melakukan pembaruan terhadap komponen-komponen sistem informasi yang digunakan agar tetap bisa berfungsi secara optimal.
Cara kerja security audit adalah dengan menguji sejauh mana sistem informasi pada perusahaan tersebut mengikuti serangkaian kriteria internal atau eksternal yang mengatur mengenai keamanan data, keamanan jaringan, dan keamanan infrastruktur. Auditor akan membandingkan antara kondisi praktik IT yang dilakukan sebenarnya oleh perusahaan dengan standar yang seharusnya diikuti. Kemudian, dari hasil audit, auditor akan memberikan rekomendasi perbaikan agar sistem keamanan yang berjalan dapat lebih baik dari sebelumnya.
Security audit umumnya akan menggunakan gabungan antara kriteria internal dan eksternal untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Kriteria internal yang dimaksud meliputi kebijakan IT, prosedur, serta security control yang ada pada perusahaan. Sedangkan kriteria eksternal meliputi regulasi federal yang berlaku secara umum, seperti Health Insurance Portability and Accountability Act (HIPAA), Sarbanes-Oxley Act (SOX), atau standar yang dibuat oleh International Organization for Standardization (ISO) dan National Institute for Standards in Technology (NIST).
Terdapat dua jenis audit keamanan, yaitu audit internal dan audit eksternal. Pada audit internal, perusahaan akan menggunakan resource-nya sendiri. Artinya, auditor yang melakukan proses audit berasal dari departemen audit internal perusahaan. Audit internal biasa dilakukan untuk memvalidasi kesesuaian antara sistem bisnis dengan kebijakan dan prosedur yang berlaku.
Sementara itu, pada audit eksternal, perusahaan akan membawa auditor yang berasal dari luar perusahaan. Audit eksternal biasa dilakukan untuk mengkonfirmasi kesesuaian antara sistem bisnis dengan standar yang berlaku secara nasional dari pemerintah, atau pun standar internasional.
Secara umum, proses audit ini akan meng-cover beberapa sistem yakni sebagai berikut:
Untuk melakukan security audit, perusahaan dapat mengikuti langkah-langkah berikut ini:
Bagi perusahaan yang membutuhkan solusi keamanan siber demi mencegah data-data penting perusahaan dari ancaman bahaya, perusahaan dapat menggunakan layanan Acer Cyber Security. Acer Cyber Security sangat cocok digunakan untuk perusahaan maupun industri, baik yang bergerak di sektor keuangan, e-commerce, maupun pemerintahan.
Acer Cyber Security terdiri atas beberapa layanan yang dapat dimanfaatkan perusahaan sesuai kebutuhan masing-masing, yaitu Security Operation Center (SOC) untuk kegiatan operasional, Security Intelligence untuk Big Data dan AI, Security Audit Services yang merupakan Cyber Security Health Check untuk meningkatkan prosedur keamanan, Vulnerability Assessment untuk aplikasi dan infrastruktur web, Penetration Test untuk aplikasi seluler dan web, serta Social Engineering untuk meningkatkan kesadaran keamanan di antara anggota organisasi.
Dengan menggunakan layanan Acer Cyber Security, keamanan jaringan perusahaan menjadi lebih terjamin. Selain itu, hasil security audit rutin pada perusahaan pun akan menjadi lebih terjamin karena kualitas layanan Acer Cyber Security merupakan yang terbaik di kelasnya.